Subcribes

Minggu, 31 Januari 2010

Semua Senang

Begitulah, Profesor Dandra yang kini telah dewasa dan terhitung banyak jasa bagi kemajuan Kebangsaan Indoplanet, tetap saja takut terkena hukuman Dewan Utama Kebangsaan Indoplanet. Sang profesor akhirnya menyerah pada tekanan Kelompok Dsapoi.
Dia memberikan password peralatan data Bravo 8 yang dimanfaatkan oleh Trew dan kelompoknya untuk mencoba merusak Bravo 8. Saudara kembar Trew yang bernama Triw adalah pimpinan perusahaan produsen pesawat terbang luar angkasa Ghujix.

Mereka tadinya hampir mendapat kepercayaan dari Dewan Utama Kebangsaan Indoplanet untuk membuat pesawat luar angkasa yang bakal digunakan pada penelitian Planet Exograz. Namun, akhirnya Bravo 8 yang dibuat dan dipimpin Komandan Dirk Hendrik dengan antara lain bantuan Profesor Dandra, yang dipilih oleh Dewan Utama Kebangsaan Indoplanet.
Kesal karena rancangan mereka tak digunakan, Triw dan Trew lalu merencanakan untuk menghancurkan Bravo 8. Trew memanfaatkan informasi rahasia yang diperolehnya mengenai kelakuan Profesor Dandra di masa mudanya yang pernah merusak lingkungan. Profesor Dandra pun diancam dan akhirnya menyerahkan password peralatan data Bravo 8. Triw yang mampu membuat peralatan sejenis, lalu mengutak-atik peralatan data Bravo 8, sehingga pesawat itu hampir saja tak mampu mendeteksi hujan meteor Xaxava.
Mendapat informasi itu, Naluanis bergerak cepat. Dia menghubungi Komandan Dirk Hendrik, yang segera memberi tahu pula kepada Dewan Utama Kebangsaan Indoplanet. Sementara, Komandan Dirk Hendrik dan Naluanis memperbaiki kerusakan pada peralatan data Bravo 8, Dewan Utama Kebangsaan Indoplanet telah memerintahkan Pasukan Garda Muka Indoplanet untuk menangkapi para anggota Kelompok Dsapoi, khususnya Trew dan juga saudara kembarnya, Triw.
Pengejaran terhadap seluruh anggota Kelompok Dsapoi segera dilakukan. Pesawat-pesawat luar angkasa DUKI yang dipimpin Komandan Kirdneh Krid, saudara jauh Komandan Dirk Hendrik, berhasil melacak tempat persembunyian Kelompok Dsapoi di gugusan bintang Vhulopi-X01.
Letnan Ariwrep Amatrep yang ditugaskan memimpin pasukan penyapu ranjau, berhasil menjinakkan semua ranjau dan jebakan udara yang disiapkan Kelompok Dsapoi. Sayang, ketika Letnan Amatrep mencoba melepaskan jaring titanium untuk mengurung kelompok pimpinan Trew itu, tembakan dari salah satu anggota Kelompok Dsapoi, membuat jaring yang akan dilepaskan, justru jatuh ke jurang di gugusan bintang Vhulopi-X01. Tangan Letnan Amatrep yang memegang senjata jaring itu, sempat terkena. Untung petugas paramedis yang menyertai Pasukan Garda Muka Indoplanet, segera menyiram tangan Letnan Amatrep yang terluka itu dengan cairan Verbant, yang menyembuhkan luka dalam sekejap.
Kelompok Dsapoi sempat mencoba melarikan diri dari tempat persembunyian mereka. Namun, kepungan tiga sisi yang dilakukan Pasukan Garda Muka Indoplanet, membuat Trew dan kelompoknya tak berkutik. Sadar bahwa mereka hampir kalah, Trew dan Triw langsung membelah dua kelompok itu.
Mereka mencoba melakukan penyamaran dengan menjadi Halfie. Ini adalah salah satu keahlian Trew, yang mampu melakukan penyamaran hingga mirip dengan mahluk lain. Namun gelagat itu sempat diketahui oleh Ieflah Ieflah, komandan para Halfie yang bergabung dengan Pasukan Garda Muka Indoplanet. Sebagai Halfie sejati, Ieflah cukup membaca mantera para Halfie, dan membuat siapa pun yang mencoba meniru menjadi Halfie, justru ketahuan kedoknya.
Triw dan para anggota Kelompok Dsapoi berhasil ditangkap. Namun Trew berhasil melarikan diri. Biar pun begitu, dia sudah tak lagi menjadi ancaman. Triw dan para anggota Kelompok Dsapoi kemudian dibawa oleh para Halfie menuju gugusan bintang Vhulopi-X03. Di sana mereka harus menjalani hukuman. Pertama, mereka harus menjalani terapi untuk mengubah tingkah laku negatif mereka menjadi tingkah laku positif. Caranya, mereka harus menjalani diet dengan hanya menyantap makanan yang disiapkan para petugas di Vhulopi-X03. Mereka juga harus secara rutin, tiap pagi, siang, sore, dan malam hari, melakukan gerakan-gerakan yang disebut Gerakan Pembersihan Aura Kotor.
Kedua, Triw dan para anggota Kelompok Dsapoi harus menjalani hukuman dengan kegiatan menempa dan mengubah senjata mereka menjadi alat bantu untuk pembudidayaan tumbuhan dan peternakan hewan. Kalau sudah berhasil, baru mereka dinyatakan bebas dari hukuman kedua itu. Sedangkan hukuman pertama baru dihentikan kalau setelah melalui penelitian para petugas di Vhulopi-X03, mereka sudah menunjukkan perubahan perilaku, dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
Profesor Dandra juga terkena hukuman, karena dia ternyata pernah merusak lingkungan di masa remajanya. Namun dia tak perlu menjalani hukuman di gugusan bintang Vhulopi-X03. Sang profesor dihukum di Planet Bumian, untuk melakukan bakti sosial, yaitu mengajar tanpa honorarium selama satu masa di planet tersebut.
Menyadari kesalahannya, Profesor Dandra dengan senang hati melakukan bakti sosial itu. Walaupun telah mengundurkan diri sebagai gurubesar Universitas Nasional Kebangsaan Indoplanet, dia tetap setia mengajar dan membimbing para mahasiswa di sana, walaupun untuk itu dia sama sekali tak mendapatkan honorarium. Sang profesor sudah cukup kaya dengan royalti hak paten berbagai penemuan yang dihasilkannya.
Baginya, yang terpenting dia sudah terbebas dari bayang-bayang masa lalunya yang kelam. Dia juga sudah tak bingung lagi, dan Ina, anak gadis kesayangannya juga tak resah lagi melihat perilaku ayahnya. Begitu pula dengan Komandan Dirk Hendrik dan terlebih Naluanis, kini sudah bisa bercakap-cakap lagi dengan sang profesor. Sekarang, semua senang.
Baca Artikel Lainya Di bawah ini :


Widget by dunia malam
Bookmark and Share

Comments :

0 komentar to “Semua Senang”

Posting Komentar

Followers

 

Copyright © 2009 by DUNIA MALAM NEWS

Template by News | dunia malam