“Mohon diteruskan kepada saudara-saudara kita yang lain, agar memperbaiki arah kiblatnya yang selama ini masih keliru,” begitu bunyi SMS berantai yang dikirimkan MUI.
Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim Habib Achmad Zein Alkaf membenarkan informasi bahwa hari jumat kemarin adalah waktu yang tepat. Pasalnya, dalam 1 tahun ada dua kali dimana matahari tepat berada di atas Kabah. Yakni pada 28 Mei dan 16 Juli, pukul 16.25 WIB merupakan waktu yang sama di Makkah pukul 12.00 siang.
“Kami meminta tidak perlu sampai membongkar masjid atau mushola yang memang arah kiblatnya masih keliru, tapi cukup menggeser garis shaft-nya saat melaksanakan ibadah sholat. Ini karena diminta menghadap kiblat saat sholat,” tegasnya.
Menurut anggota Syuriah PWNU Jatim ini, tidak semua masjid di Jatim yang salah dalam menghadap kiblat. Salah satu masjid itu adalah Masjid Ampel Surabaya yang terbukti benar menghadap Kabah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Fatwa MUI Sopa AR, mengakui bahwa fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2010, tentang arah kiblat masjid di Indonesia ada kesalahan. Dalam draft fatwa yang salah itu MUI menyebut bahwa letak geografis Indonesia berada di bagian timur Makkah.
Dengan begitu arah kiblat masjid hendaknya menghadap tepat ke arah barat. Namun, setelah melalui kajian bersama beberapa pakar ilmu falak dan astronomi, arah yang ditentukan MUI itu justru menghadap ke Afrika, Somalia Selatan, Kenya dan Tanzania.
Hanya saja, atas kesalahan tersebut MUI sudah merevisinya, akan tetapi draft revisi itu belum ditanda tangani dan belum dipublikasikan ke masyarakat. “Kami akui fatwa itu keliru, tapi kemarin sudah direvisi,” katanya.
Dia berharap agar pengurus masjid di Indonesia merubah arah kiblat sesuai dengan revisi fatwa. Pelurusan arah kiblat tidak harus dengan merombak bangunan masjid. Namun, caranya cukup dengan membuat garis sholat, yang disesuaikan dengan arah kiblat yang benar.
Sopa lalu menegaskan bahwa melencengnya arah kiblat itu bukan dipengaruhi oleh pergeseran lempeng bumi akibat gempa. Alasanya, rentang pergeseran antara Indonesia dengan titik kiblat itu sebesar 140 cm. Jika pergeseran hanya 7 cm itu tidak ada artinya.
Comments :
0 komentar to “Inilah Cara Perbaiki Kiblat Shalat”
Posting Komentar