Penyebabnya, menurut kepala penelitian yang juga psikologis klinis Duke University, Martin Binks, PhD, adalah kebanyakan orang obesitas memiliki kolesterol yang tinggi dan resisten terhadap insulin. “Dua hal inilah yang kemudian menghambat dorongan seksual mereka.”
Pada laki-laki, Binks menjelaskan, kolesterol yang tinggi dan resistensi insulin membuat arteri pembuluh darah mengecil termasuk yang ada di dalam penis. Inilah yang kemudian membuat terjadinya impotensi dan disfungsi ereksi.
Hal yang sama juga terjadi pada perempuan. Susan Kellogg, PhD, direktur kesehatan seksual dari Pelvic and Sexual Health Insitute of Graduate Hospital, menjelaskan, penyempitan pembuluh darah ini membuat klitoris yang merupakan sumber respons seksual perempuan terhambat. “Ini kemudian membuat tubuh tidak bergairah dan cairan vagina pun berkurang akhirnya membuat hubungan seksual tidak dapat dinikmati.”
Tidak hanya itu, saat tubuh menumpuk banyak lemak maka akan mengeluarkan zat kimia short for sex hormone binding globulin (SHBG). Ini adalah zat yang melumpuhkan hormon seksual kita. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan fungsi hormon seksual kita?
Para pakar menyarankan agar kita menurunkan berat badan sehingga lemak yang menumpuk dapat terkikis. Bahkan, dengan mengurangi 5 kg berat badan saja kita dapat menghadirkan gairah seksual kembali normal. “Ini terbukti ketika pasien-pasien saya berhasil menjaga dirinya agar tetap sehat, hubungan seksual mereka pun kembali berkualitas. Maka resep yang sering saya berikan kepada mereka adalah menerapkan gaya hidup sehat.”
Untuk olahraganya, menurut Kellogg, adalah gerakan-gerakan fisik yang memang ditujukan menurunkan berat badan dan meningkatkan sirkulasi darah di daerah genital. “Gerakan-gerakan ini akan sangat membantu.”
Khususnya pada perempuan, gerakan olahraga harus difokuskan pada otot-otot besar, seperti paha, bokong, dan panggul. Pilihan olahraganya mulai dari yoga, jalan cepat, atau bersepeda. “Lakukan 20 menit dengan intensitas 3 kali dalam seminggu.”
Comments :
0 komentar to “Gairah Maksimal dalam Tubuh Proporsional”
Posting Komentar