Perilaku seks yang tidak wajar atau di dunia kedokteran disebut paraphilias dapat terjadi terhadap seseorang. Salah satu contoh kelainan perilaku seks adalah mempunyai keinginan untuk memperlihatkan organ kelamin nya kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. Paraphilias adalah perasaan seksual atau perilaku yang dapat melibatkan mitra seksual yang tidak manusiawi, tanpa izin, atau yang melibatkan penderitaan atau siksaan oleh satu atau kedua pasangan.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (dikenal sebagai DSM) edisi keempat revisi (DSM-IV-TR), panduan yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis gangguan mental, suatu kondisi yang tidak umum pada seseorang yang memiliki lebih dari satu paraphilia. Jadi paraphilia ini termasuk gangguan mental yang terjadi terhadap seseorang.
Seperti dilansir dari minddisorders.com, Jumat (9/4/2010), DSM-IV-TR menyebutkan paraphilia terdiri dari berbagai jenis, yaitu eksibisionisme, fetisisme, frotteurisme, pedofilia, masokisme seksual, sadisme seksual, fetisisme transvestic dan voyeurisme. Selain yang disebutkan diatas, DSM-IV-TR juga mengategorikan paraphilia yang agak jarang terjadi, seperti necrophilia, bestialitas, dan lain-lain.
Marilah kita lihat 10 kelainan perilaku seksual.
1. Eksibisionisme
Eksibisionisme merupakan kelainan perilaku seks dimana seseorang suka memperlihatkan alat kelamin nya kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. Dalam beberapa kasus, orang dengan eksibisionisme juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain. si eksibisionisme mendapat kepuasan dan terangsang secara seksual apabila dia mendapat perhatian dan mengejutkan orang lain dengan tindakannya. Secara umum, si eksibisionisme tidak melakukan kontak fisik dengan korban.
2. Fetisisme
Seseorang dengan gangguan fetisisme mendapakan kepuasan seksual dengan menggunakan obyek yang bukan merupakan manusia. Yang paling umum adalah si fetisisme mendapat kepuasan dari pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.
3. Frotteurisme
Orang dengan gangguan Frotteurisme suka menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Oleh sebab itu, si Frotteurisme suka berada di dalam angkutan umum pada jam-jam sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak. Mungkin banyak diantara kita pernah mengalami kejadian yang tidak enak ini.
4. Pedofilia
Gangguan pedofilia ini juga banyak dijumpai disekitar kita, bahkan mungkin Puji Shyek juga termasuk di dalamnya. Pedofilia adalah merupakan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia diatas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang dijadikan korban obyek seksualnya.
Seseorang dengan gangguan pedofilia tidak memandang jenis kelamin sehingga mereka bisa tertarik baik dengan anak laki-laki atau perempuan, walaupun hampir dua kali lipat banyaknya jumlah si Pedofilia yang tertarik terhadap anak laki-laki daripada yang tertarik terhadap perempuan. Biasanya untuk mempermudah aksinya, si Pedofilia menyusun prosedur dan strategi untuk bisa mendapatkan akses dan kepercayaan dari anak-anak.
5. Seksual masokisme
Semua kelainan seksual diatas terjadi pada pria, dan masokisme adalah satu-satunya kelainan seksual yang terjadi terhadap wanita. Dimana sekitar 5 persen dari masokisme adalah wanita. Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit yang terjadi pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.
Gangguan ini biasanya sudah terjadi sejak si masokisme masih kecil dan bertambah parah di saat menginjak remaja bahkan sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dari rasa sakit yang dialami olehnya.
Istilah ini berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit.
Dalam arti lebih luas, masokisme merupakan perasaan nikmat atau mendapat kepuasan dari rasa sakit. Semakin sakit dirasakan, semakin nikmat rasanya si masookisme. Pandangan psikoanalitik terhadap masokisme adalah agresi berbalik ke dalam, ke diri, ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara lahiriah.
6. Seksual sadisme
Hampir sama dengan Masokisme, seseorang dengan gangguan sadisme juga merasakan kepuasan dari rasa sakit. Akan tetapi bedanya si sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain versus orang lain seperti si masokisme. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.
Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi.
Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan homoseksual.
7. Transvestic fetisisme
Mungkin inilah gangguan perilaku seks yang paling banyak kita jumpai disekitar kita. Gangguan ini mempunyai ciri-ciri dimana laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum.
Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau operasi pergantian kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai perempuan. Seperti yang banyak terjadi di dunia sekarang ini dimana pergantian kelamin dengan operasi seperti sudah lumrah di mata masyarakat.
8. Voyeurism
Voyeurisme merupakan paraphilia di mana seseorang bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang menjadi korban biasanya orang orang yang tidakdikenal oleh si pelaku.
Orang dengan voyeurisme atau voyeur biasanya berfantasi melakukan hubungan seks dengan korbannya, tetapi kenyataan nya dia tidak benar-benar melakukan itu. Voyeur mungkin mengintip orang asing yang sama berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.
9. Bestialitas
Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing. Si Bestialitas tertarik bukan terhadap manusia, tetapi lebih terhadap hewan. Wah, bagi siapa yang mempunyai hewan piaraan, harus hati-hati terhadap si bestialitas, salah-salah hewan piaraan nya jadi korban.
10. Necrophilia
Necrophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seksual melibatkan mayat. Mungkin inilah yang paling mengerikan diantara kelainan seksual yang lainnya.
Comments :
0 komentar to “10 Perilaku Kelainan Seksual”
Posting Komentar