Subcribes

Sabtu, 13 Maret 2010

Teroris Tiga Orang Lagi Ditangkap di Aceh

Jantho, Kompas - Tim gabungan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Kepolisian Resor Aceh Besar, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga orang yang dicurigai sebagai bagian dari kelompok bersenjata, Kamis (25/2) pagi. Mereka ditangkap di satu rumah di kawasan Sare, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

Tim gabungan pun menyita satu pucuk senjata api jenis M-16, satu senjata rakitan, dan belasan butir peluru untuk senjata jenis M-16 dan AK.
Senjata yang disita diperiksa tim khusus dari Markas Besar Polri. Sementara tiga orang yang diduga terkait dengan kelompok bersenjata itu ditahan di ruang tahanan Polres Aceh Besar.
Meskipun mengakui ada penangkapan anggota kelompok bersenjata, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Besar Ajun Komisaris Agung Prasetyo memilih bungkam. ”Ini urusan sensitif. Silakan tanya langsung kepada Kapolda atau Humas Polda. Kami tidak bisa memberikan keterangan,” katanya, Kamis siang.
Keterangan dari sejumlah pihak yang ikut dalam penggerebekan pagi itu menyebutkan, tiga orang yang ditangkap sempat melawan. Senjata api dan amunisi yang disita diperoleh polisi saat menggeledah bagian plafon rumah kontrakan tersebut.
Wartawan yang menunggu sejak siang tidak mendapat keterangan apa pun dari Polres Aceh Besar. Kepala Polres Aceh Besar Ajun Komisaris Besar Agus Susanto tidak berada di kantornya. Telepon genggam Kepala Humas Polda NAD Komisaris Besar Farid A Solekh juga tidak dapat dihubungi untuk konfirmasi.
Warga sipil tewas
Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh Hendra Fadli mendesak polda untuk menyelidiki tewasnya warga sipil saat mengejar kelompok bersenjata di kawasan perbukitan Desa Jalin, Senin (22/2) malam lalu.
Hendra menilai, jatuhnya korban sipil dalam operasi tersebut disebabkan oleh lemahnya kemampuan kepolisian dalam memetakan kekuatan musuh, lokasi, dan aktivitas masyarakat lainnya di lokasi. Dalam kasus Jantho, Kontras menduga pemegang kendali operasi bertindak ceroboh dan tidak terukur dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan.
”Permintaan maaf Kapolda Aceh yang tidak dibarengi dengan upaya pengungkapan secara obyektif mengabaikan aspek akuntabilitas,” katanya.
Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar, pertengahan pekan lalu di Banda Aceh, mengatakan, selama ini Aceh dikenal bukan sebagai tempat penyebarluasan ajaran-ajaran Islam yang radikal. Menurut dia, dayah (pesantren) di Aceh tidak pernah mengajarkan paham atau ajaran yang radikal.
Baca Artikel Lainya Di bawah ini :


Widget by dunia malam
Bookmark and Share

Comments :

0 komentar to “Teroris Tiga Orang Lagi Ditangkap di Aceh”

Posting Komentar

Followers

 

Copyright © 2009 by DUNIA MALAM NEWS

Template by News | dunia malam