Subcribes

Minggu, 31 Januari 2010

Ati-ati; Kanker Payudara!

Kanker payudara ini banyak terjadi pada wanita di Indonesia. Umur penderita beragam, mulai dari usia 20 tahunan hingga lanjut usia, dan terbanyak penderita kanker ini berusia antara 40-49 tahun. Waspadalah!
Kanker, dalam dunia medis merupakan salah satu jenis penyakit yang belum diketahui penyebabnya.
Ada banyak macamnya, bahkan hampir semua organ tubuh bisa terserang, termasuk payudara. Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel secara berlebihan sehingga mendesak atau bahkan mengganggu organ lain. Pertumbuhan sel-sel yang berlebihan ini akan menyebabkan terbentuknya benjolan pada organ tubuh yang terkena.  Benjolan ini dalam istilah kedokteran disebut dengan tumor.
Menurut sifat pertumbuhannya, pertumbuhan yang berlebihan ini dibedakan menjadi dua macam, yakni lambat dan cepat. Kelainan yang dihasilkan oleh pertumbuhan yang lambat dinamakan dengan tumor jinak, sementara yang cepat dinamakan sebagai tumor ganas. Nah, tumor ganas inilah yang dikenal dengan istilah kanker.
Sebagaimana kanker yang lain, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti.  Wanita-wanita yang infertil (yang tidak memiliki anak) memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena kanker payudara. Penyakit ini juga memiliki kecenderungan bersifat familial, artinya seorang wanita dengan ibu penderita kanker payudara, memiliki kemungkinan lebih besar untuk terserang kanker ini. Wanita yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia yang sangat awal (kurang dari 12 tahun) atau wanita yang terlambat mengalami menopause (di atas 50 tahun) memiliki kemungkinan yang lebih besar terkena kanker ini. Begitu pula dengan para wanita yang menderita penyakit kista pada payudaranya, wanita yang telah menderita kanker pada payudara yang satunya, atau wanita yang memiliki banyak papiloma (tonjolan tonjolan kecil) pada payudaranya.
Apa sih tanda-tandanya?
Nih, catat baik-baik ya. Kecurigaan akan adanya kanker payudara bisa bermula dari adanya benjolan di payudara, yang pada umumnya diketahui tanpa sengaja alias secara kebetulan.  Bila ada benjolan, maka yang perludi perhatikan adalah kecepatan perubahan ukuran itu. Jika perubahan ukuran terjadi dalam waktu singkat, kita perlu curiga adanya kanker.
Selain itu, ukuran yang berbeda antara payudara kanan dan kiri merupakan satu hal yang perlu diperhatikan. Kecurigaan makin besar bila permukaan kulit payudara berpenampilan seperti kulit jeruk (peau d’ orange), atau kulit sebagian tertarik ke dalam dan putting yang tenggelam tertarik ke dalam payudara.
Begitu juga jika terjadi luka yang lama tidak sembuh meskipun sudah dilakukan upaya pengobatan, perlu dipikirkan akan kemungkinan terjadinya kanker payudara. Nyeri yang terjadi pada payudara juga jangan dianggap sepele, meskipun 70% penderita kanker tidak ditandai adanya rasa nyeri ini.
Lebih baik sedia payung sebelum hujan, begitu kata pepatah, agar kita tidak terlambat menyadari adanya gangguan pada payudara. Apalagi, menurut penelitian 90 % kasus gangguan di payudara diketahui pertama kali oleh penderita sendiri.
Tempat tumbuhnya sel-sel kanker di payudara bisa bermacam-macam. Payudara kiri lebih sering terkena kanker daripada yang kanan. Paling sering di daerah tepi atas samping bagian payudara (45%), baru kemudian di daerah sekitar putting yaitu sebanyak 25%. Dan paling jarang pada bagian bawah payudara.
Pria juga bisa kena
Ternyata, kanker payudara tidak hanya menyerang kaum wanita saja, lho. Seorang laki-laki bisa saja terkena kanker jenis ini, meskipun jumlahnya relatif sedikit, sekitar 1% dari jumlah penderita wanita. Meski demikian, tingkat keparahan lebih besar pada pria daripada pada wanita. Pada laki-laki, kanker payudara banyak terjadi pada usia 60 tahun atau lebih. Nah, lho, kaum Adam pun harus tetep waspada kan?
Ada dua macam klasifikasi kanker payudara, yaitu klasifikasi patologik dan klasifikasi klinik. Klasifikasi ini penting untuk menentukan tindakan dan prognosis (perkiraan kesembuhan) penderita. Klasifikasi ini berlaku baik untuk penderita wanita maupun pria. Yang pertama adalah berdasarkan gambaran patologik sel kankernya, sementara yang kedua berdasarkan besarnya kanker, adanya perlekatan dan penyebarannya.
Bentuk kanker yang paling awal adalah yang dikenal dengan istilah Paget’s disease. Ini merupakan bentuk kanker tahap permulaan yang ujudnya berupa ekzem menahun putting susu, yang biasanya merah dan menebal, dan biasanya teraba satu benjolan di daerah areola mammae (daerah sekitar putting yang berwarna kehitaman).
Penanganannya
Kalau dicurigai adanya kanker di payudara, maka perlu segera ditindaklanjuti. Biasanya akan dipastikan dulu benar-benar kanker atau tidak. Untuk memastikan diagnosa kanker payudara, ada alat yang dinamakan mammograf. Alat ini digunakan untuk memastikan keberadaan kanker dan tingkat keparahannya.
Namun biaya pemeriksaan dengan alat ini cukup mahal dan belum tersedia di semua sarana kesehatan. Itu sebabnya, biasanya bila diduga kuat ada kanker, maka akan dilakukan tindakan biopsi terlebih dahulu. Biopsi merupakan tindakan pengambilan jaringan sebagai contoh jaringan yang akan diperiksa oleh ahli patologi anatomik, untuk menentukan jenis selnya. Bila ternyata terdapat sel-sel kanker di jaringan tersebut, maka biasanya dilanjutkan dengan tindakan operasi.
Penanganan yang dilakukan untuk penderita kanker payudara beragam, tergantung kepada keadaan umum penderita dan keparahan penyakitnya. Tindakan yang dilakukan bisa berupa tindakan bedah atau operasi mengambil kankernya, terapi sinar alias radioterapi, terapi kimia dengan obat-obatan, atau bisa juga kombinasi.
Bila kanker masih terlokalisir pada satu tempat, maka akan dilakukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan kankernya. Kemungkinannya bisa hanya mengangkat jaringan kankernya saja. Namun bisa juga dengan mengangkat seluruh jaringan payudara bila sel-sel kanker sudah tersebar di seluruh payudara, sampai kepada kelenjar yang ada di daerah ketiak.  Selanjutnya bisa dilakukan terapi sinar dan atau dengan obat-obat anti kanker. Penderita dengan sel kanker yang sudah tersebar ke jaringan lain, biasanya tidak dilakukan tindakan pembedahan.  Terapi sinar dan pemakaian obat antikanker akan menjadi pilihan.
Deteksi dini
Mengingat hingga saat ini kanker belum diketahui penyebab pastinya, dan lebih sering diketahui adanya kanker setelah tahap lanjut, maka yang paling penting adalah deteksi dini.  Artinya berusaha untuk mengetahui keberadaan adanya kanker seawal mungkin. Deteksi dini ini juga menentukan besarnya harapan kesembuhan pasien (prognosis).
Makin awal kanker diketahui, dan makin cepat dilakukan tindakan penanganan, maka makin besar harapan kesembuhan penderita. Bila kanker diketahui pada kondisi  awal dan segera ditangani, maka survival rate (harapan hidup) besar sekali hingga 85 %. Namun bila keberadaan kanker diketahui sudah pada stadium lanjut, sudah ada penyebaran ke organ tubuh yang lain, maka angka harapan hidupnya makin kecil. Apalagi bila penanganannya juga terlambat. Memang sih, umur manusia ada ditangan Allah Swt. Tapi paling nggak kita bisa berusaha seoptimal mungkin. Usaha inilah yang akan dilihat oleh Allah. Iya nggak?
Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk deteksi dini. Pertama, dengan program skrining alias pemeriksaan awal pada masyarakat. Biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan dan pemeriksaan dengan menggunakan mammografi. Biaya yang dibutuhkan sangat besar. Ini adalah tugas pemerintah, yang entah kapan bisa dilakukan oleh pemerintah kita.
Kedua, yang murah meriah dan bisa dilakukan oleh siapa saja adalah pemeriksaan sendiri. Khusus untuk deteksi dini kelainan di payudara dikenal dengan istilah SADARI alias pemeriksaan payudara sendiri. Semua wanita yang berusia di atas 20 tahun (kalian termasuk juga dong ya) sebaiknya (baca: harus) melakukan sadari ini sebulan sekali. Para wanita menjelang menopause sebaiknya segera melakukan sadari ini setiap selesai menstruasi.
Gimana caranya? Berdirilah sambil menghadap cermin dengan kedua lengan berada di samping badan. Amati kedua payudara dengan seksama, baik ukuran, posisi maupun adanya benjolan atau kelainan lain. Kemudian angkat kedua tangan lurus di samping kepala. Amati keadaan payudara. Selanjutnya tidur berbaring dengan satu tangan dilipat dan diletakkan di bawah kepala. Dengan tangan yang bebas, periksa payudara pada sisi yang berlawanan.
Lakukan untuk kedua payudara secara bergantian. Perlu diingat nih, bila dengan pemeriksaan sendiri seperti itu ditemukan adanya kelainan, segera konsultasi ke tenaga kesehatan, untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan selanjutnya. Jangan ditunda, nanti terlambat!
Oke deh, ini sekilas tentang kanker payudara. Mudah-mudahan nambah ilmu dan bermanfaat untuk kamu semua.
Baca Artikel Lainya Di bawah ini :


Widget by dunia malam
Bookmark and Share

Comments :

0 komentar to “Ati-ati; Kanker Payudara!”

Posting Komentar

Followers

 

Copyright © 2009 by DUNIA MALAM NEWS

Template by News | dunia malam